Selasa, 28 September 2010

PENJELAJAH BAHARI SEJATI

PENJELAJAH BAHARI SEJATI

Posted by dekaska

Fakta baru tentang betapa gagah beraninya nenek moyang kita bangsa Indonesia sebagai penjelajah bahari sejati di zaman kuno makin terkuak.
-
Tema tentang jejak langkah kebesaran nenek moyang kita Bangsa Indonesia selalu menjadi tema kegemaran saya. Banyak penelitian dan buku karangan berbagai ahli dari berbagai disiplin ilmu telah membuktikan kehebatan nenek moyang Bangsa Indonesia.
-
kapal borobudur reliefBuku terakhir yang sedang saya baca saat ini berjudul: “PENJELAJAH BAHARIPengaruh Peradaban Nusantara di Afrika,”
dengan sub judul: ”Bukti-bukti Mutakhir Tentang Penjelajahan Pelaut Indonesia Abad Ke-5 Jauh Sebelum Cheng Ho dan Columbus.” Buku setebal 378 halaman ini merupakan karya Robert Dick-Read dan diterbitkan oleh penerbit Mizan.
-
Dalam buku ini diuraikan bahwa leluhur kita di masa prasejarah telah mencapai Benua Hitam Afrika, dan sangat banyak mempengaruhi beragam budaya dan kemajuan bangsa-bangsa asli di Afrika. Serta menjadi tulang punggung perdagangan antara kawasan Mediterania kuno, Asia Selatan, dan Asia Tenggara.
-
Bahkan dibuktikan juga bahwa bangsa India, bangsa Cina dan  bangsa Arab yang diketahui selama ini memiliki ketangguhan dalam penjelajahan bahari banyak mengadopsi teknologi ke-bahari-an nenek moyang banga Indonesia.
-
“Penjelajah bahari Indonesia di masa lampau telah datang ke Afrika, jauh sebelum bangsa Eropa mengenal Afrika selain Gurun Sahara-nya, dan jauh sebelum bangsa Arab dan Shirazi berlayar mengarungi lautan lepas dengan perahu dhow mereka untuk menemukan kota-kota eksotis, seperti Kilwa, Lamu, dan Zanzibar. “ (hal.7)
-
Meski catatan sejarah tentang kedatangan para penjelajah bahari sejati ini sangat sedikit, namun dalam buku ini diungkapkan secara gamblang sebagai berikut:
-
“……sisa-sisa peninggalan mereka di Afrika jauh lebih banyak daripada yang diketahui secara umum: di bawah permukaan Afrika yang kita ketahui sekarang, jejak-jejak kaki dan sidik jari dari hantu-hantu pendatang tak terhitung banyaknya.” (hal. 7)
-
Jejak-jejak para penjelajah bahari sejati leluhur kita ini tidak hanya tampak di Madagaskar dan sepanjang pantai Timur Afrika, namun mencapai pantai Barat Afrika dan jauh menusuk ke jantung kawasan Benua Hitam Afrika. Banyak kebudayaan di wilayah-wilayah tersebut dipengaruhi oleh kebudayaan Indonesia.
-
Keahlian bercocok tanam, teknologi pengolahan logam (metalurgi), dan berbagai bentuk budaya khususnya budaya musik sangat jelas dipengaruhi oleh kebudayaan Indonesia.
-
Jangan kaget kalau sejenis xilofon atau instrumen gambang dalam gamelan menjadi alat musik tradisional di banyak tempat di Benua Afrika, yaitu di lintasan wilayah Sub-Sahara dari Gambia menuju Danau Victoria, dan menikung tajam melintasi Kongo bagian selatan dan wilayah-wailayah Afrika Selatan dan Mozambik.  Etnomusikolog Jaap  Kunst menyimpulkan dengan sangat tegas:
-
           ”…..alat musik itu berasal dari Jawa, lalu masuk ke Afrika.” (hal. 205)
-
Tentang keahlian bercocok tanam di lahan basah (sawah), seorang peneliti senior Jepang mengungkapkan bahwa keahlian ini ditemukan oleh nenek moyang Bangsa Indonesia di masa prasejarah, kemudian disebarkan ke Daratan Cina dan mencapai ke Kepulauan Jepang. (Harian: Kompas)
-
Saat ini di tengah carut-marutnya penyelenggaraan negara kita yang sangat menyesakkan, menyimak isi buku ini menjadi oase yang teramat menyegarkan. Dan, sekedar untuk mengingatkan akan kebesaran Bangsa Indonesia di masa lalu yang harus kita jaga dan tingkatkan di masa sekarang dan di masa depan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar